Shukoi SJ 100 Jatuh di Gunung Salak,
Banjarnegara Atap Sekolah Jatuh Dikebun Salak
Sabtu, 26 Mei 2012 |
07.19 WIB
PAGENTAN, Warta Gilar-gilar -
Banjarnegara sekitar
bulan januari khususnya didaerah Kecamatan Pagentan sering terjadi angin ribut
dan angin puting beliung yang mengakibatkan pohon tumbang, atap rumah kabur
terbawa angin termasuk atap sekolah SD Negeri 1 Kalitlaga Kecamatan
Pagentan yang meliki siswa keseluruhanya 115 siswa, 10 orang guru, yaitu 6
orang sudah PNS, 4 orang wiyata bakti dan ditambah kepala sekolah jadi total
jiwa pengajar 11 orang. Sudah sekitar 4 (empat) bulan yang lalu mengalami
bencana alam dengan hilangnya atap sekolah terkena angin puting beliung.
Atap sekolahan SD
Negeri 1 Kalitlaga tanggal 24 januari 2012, sekitar pukul 16.00 terkena
angin puting beliung yang mengakibatkatkan atap empat lokal bangunan sekolah
tersebut tersapu terbang hingga jatuh dikebun salak yang berjarak kurang
lebih 300 meter dari lokasi bangunan sekolah. Masih beruntung karena waktu
proses belajar mengajar telah usai.
Akibat kejadian ini 3
(tiga) kelas terpaksa menempati rumah penduduk untuk melaksanakan kegiatan
belajar mengajar hingga kini.
Gedung sekolah tersebut sampai saat ini belum direnofasi dan masih dibiarkan apa adanya, padahal pihak sekolah sudah berusaha mengupayakan meminta bantuan dari dinas terkait supaya gedung sekolah tersebut untuk segera direnofasi, namun hingga saat ini belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Gedung sekolah tersebut sampai saat ini belum direnofasi dan masih dibiarkan apa adanya, padahal pihak sekolah sudah berusaha mengupayakan meminta bantuan dari dinas terkait supaya gedung sekolah tersebut untuk segera direnofasi, namun hingga saat ini belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Pemerintah daerah
khususnya Dindikpora belum dapat memberikan jawaban kapan gedung sekolah
tesebut akan di perbaiki. Yang sangat ironi SD Negeri 1 Kalitlaga ini
berhadapan langsung dengan rumah kediaman Bawono salah seorang anggota
dewan yang seharusnya bisa menjadi wakil masyarakat dalam menyampaikan
aspirasinya.
SD Negeri 1 Kalitlaga
ini adalah yang kedua kalinya mengalami musibah. Sebelumnya juga pernah
mengalami musibah dengan amblasnya bangunan sekolah hingga atapnya terlihat
sejajar dengan tanah disekitarnya yang masih utuh (tidak ikut amblas).
Kepala SD Negeri 1 Kalitlaga M Zulfar kepada wartagilar.com menceritakan bahwa dia sudah berusaha meminta bantuan pada pemerintah daerah dengan mengajukan proposal untuk segera memperbaiki gedung tersebut namun hasilnya hingga kini masih nihil, dan menurut dia bila pembangunan ini meminta pada wali murid juga jelas tidak mungkin karena murid kami semuanya tergolong dalam keluarga yang kurang mampu bahkan kami dari pihak sekolahpun selalu memberikan bantuan pada anak-anak didik kami dengan memberikan kebutuhan sekalah seperti, baju, celana, tas, buku-buku, pensil, penggaris secara cuma-Cuma dan dana untuk keperluan ini kami mencari dengan berbagai cara diluar anggaran sekolah, yaitu dari dana sumbangan-sumbangan para dermawan.
Kepala SD Negeri 1 Kalitlaga M Zulfar kepada wartagilar.com menceritakan bahwa dia sudah berusaha meminta bantuan pada pemerintah daerah dengan mengajukan proposal untuk segera memperbaiki gedung tersebut namun hasilnya hingga kini masih nihil, dan menurut dia bila pembangunan ini meminta pada wali murid juga jelas tidak mungkin karena murid kami semuanya tergolong dalam keluarga yang kurang mampu bahkan kami dari pihak sekolahpun selalu memberikan bantuan pada anak-anak didik kami dengan memberikan kebutuhan sekalah seperti, baju, celana, tas, buku-buku, pensil, penggaris secara cuma-Cuma dan dana untuk keperluan ini kami mencari dengan berbagai cara diluar anggaran sekolah, yaitu dari dana sumbangan-sumbangan para dermawan.
“Saya sudah sangat
bingung bagaimana supaya gedung ini bisa segera diperbaiki kasihan anak-anak
mereka kalau terlalu lama belajar didalam rumah penduduk sudah jelas sekali
konsentrasi mereka akan terganggu. Dengan adanya aktifitas rumah tersebut,
harapan kami pemerintah agar lebih tanggap dalam masalah seperti ini, jujur
saya itu iri dangan sekolah-sekolah lain yang saya lihat gedung tersebut masih
layak digunakan kok bisa mendapat bantuan tapi sekolah kami yang sudah jelas
memerlukan biaya untuk memperbaiki gedung ini sampai sekarang belum ada respon
dari pihak-pihak yang terkait”, kesah kepala sekolah pada wartagilar.com